Kebersihan Lingkungan (Awal Menuju Sehat)



     Sepertinya kita semua sudah sering mendengar, melihat bahkan juga memahami bahwa kebersihan itu mutlak (tidak bisa di tawar) hukumnya. Betapa pentingnya kebersihan bagi kita seolah-olah sudah melekat di pemahaman, mulai dari rumah, sekolah, tempat kerja dan tempat manapun, hal yang paling kelihatan dan menonjol adalah kebersihan. Namun, mungkinkah kita mengerti makna dibalik sebuah kebersihan, mengapa kita harus menjaga lingkungan tetap bersih, dan bagaimana cara merawat dan menjaga lingkungan tetap bersih, dan juga siapa yang harus menjaganya tetap bersih???.
         Kita bersama-sama mencoba mengerti pentingnya sebuah kata "Bersih", yang sebenarnya sepele namun sering terabaikan.
  • Kebersihan berasal dari kata "Bersih" yang artinya adalah sesuatu yang berhubungan dengan kata bersih, namun sebenarnya dalam kenyataan kebersihan tidak hanya pada kata bersihnya saja melainkan sangat berhubungan dengan kata "Indah", "Rapi", dan "Nyaman". Sehingga membersihkan sesuatu itu bukan hanya membuatnya tampak bersih, akan tetapi bagaimana membuatnya tampak rapi, indah dan nyaman. Contoh yang paling sering dijumpai adalah: masih ingat ketika Orang tua kita menyuruh kita membersihkan rumah? ya.... orang yang mengerti tentang makna kebersihan akan membersihkan, merapikan, menjadikan nyaman dan Indah, namun jika orang itu tidak paham tentang makna kebersihan, mungkin yang dilakukan hanya menyapu dan sedikit merapikannya, benar??
  • "Continueitas" atau dalam bahasa awamnya konsistensi dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih juga merupakan hal yang soelah-olah sepele namun sering terabaikan. pertanyaan yang sebenarnya adalah "Mengapa kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih??". Jawabannya adalah ketika lingkungan itu kurang atau bahkan tidak terjaga kebersihannya maka yang pertama kali muncul adalah perasaan negatif dalam diri, hm bisa disebut risih atau merasa tak nyaman, ketika kita terus-menerus membiasakan diri dalam ketidakbersihan maka secara tak langsung berarti kita membiasakan perasaan-perasaan negatif dalam diri muncul, dan apa yang terjadi, kita akan menjadikan perasaan negatif itu sebagai hal yang biasa dan membuat diri kita keruh secara batin (perasaan). Dan bisa dibayangkan jika perasaan negatif itu adalah hal yang biasa, maka berfikir negatifpun tanpa kita sadari merasuk dan biasapula. Dinilai dari segi jasmani (fisik) menjaga lingkungan tetap bersih, indah, rapi dan nyaman seperti ini bayangannya, jika kita tetap membiarkan lingkungan tetap kotor dan tidak bersih, maka itu sama saja kita mencoba menjadi teman dekat para kuman, virus dan bakteri jahat yang berada di lingkungan kita, karena virus, kuman dan bakteri bisa menyebar lewat udara. tak mungkin kan kita berakraban dengan sesuatu yang begitu, haha bisa dibayangkan kita akan sakit dan mungkin bisa menjadi parah jika kita membiarkannya.
  • Jika kita tahu demikian, maka sesuatu yang berada dalam angan-angan kita adalah, How to Keep???, gimana caranya menjaga lingkungan agar  tetap bersih??.
    Sebenarnya sangat sederhana kita cuman butuh satu hal, Respon, yaph itulah kata yang tepat untuk membuat kita bisa terus menjaga lingkungan tetap bersih. Respon membuat kita merasa "gampang risih" terhadap lingkungan dan membuat kita bertindak untuk tetap menjaga kebersihan agar kita tidak risih, atau bisa dibilang agar kita tetap bisa nyaman.
  • Dan tentunya siapa orang yang harusnya menjaga lingkungan tetap bersih??? maka jawabannya dalah kita sendiri, kalau tidak kita siapa lagi??? jika kita menunggu oranglain melakukannya maka apakah orang itu punya pikiran yang sama?? mungkin tidak, dan dari situlah kita harus berusaha mengerjakannya.


Intinya dalam sebuah lingkungan yang benar-benar terjaga kebersihannya, maka orang-orang yang menempati lingkungan itu akan menjadi bersih hatinya, pikirannya dan juga secara fisik akan tampak sehat, So we have to start from now, this time.
       

0 comments:

Posting Komentar

Indonesia adalah negara bebas berpendapat dan berkomentar, namun tidak menghilangi nilai-nilai kemanusiaan.